PERANCANGAN BALANCED SCORECARD (BSC)DASHBOARD SYSTEM PADA UMKM PAMURBAYA
Oleh:
Rayhan
Sabian (17410100144)
Muhammad Rafly Mahendra (1741010043)
Ferian Rezky Hermawan
(17410100179)
Tri Puspa Rinjeni (17410100194)
Perancangan Balance Scorecard ini merupakan data asli yang bersumber langsung dari narasumber tersebut. Perancangan ini kami lakukan untuk menempuh Mata
Kuliah Kecerdasan Bisnis (Valentinus Roby Hananto, S.Kom., M.Sc., OCA)
Sistem
Informasi, Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
UMKM Pamurbaya berdiri sejak 1986 di Surabaya. Selama 33 tahun Pamurbaya menjual berbagai jenis kerupuk olahan hingga memiliki 15 varian rasa. Dalam penjualannya Parmurbaya mengalami naik turun omset sehingga membutuhkan penyusunan strategi bisnis tepat. Untuk itu dibutuhkan penyusunan strategi bisnis dalam proses bisnisnya mulai dari produksi sampai penjualan produk. Salah satu teknik dalam penyusunan strategi bisnis adalah dengan menggunakan kerangka Balanced Scorecard (BSC).
Balances Scorecard (BSC) didefinisikan sebagai suatu alat manajemen kinerja (performance management tools) yang dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non-finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat [6].
Pada UMKM Pamurbaya dilakukan analisis BSC berdasarkan data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari wawancara langsung kepada bagian penjualan Pamurbaya, sedangkan data sekunder didapat dari analisis data penjualan Pamurbaya. Dalam empat perspektif balanced scorecard terdapat tujuh strategi bisnis yang dapat mendukung Pamurbaya. Setiap strategi bisnis mempunyai Key Performance Indicator (KPI), target dan inistitive srategi untuk mendukung tercapainya visi dan pengembangan Pamurbaya. Berikut merupakan BSC Pamurbaya.
Table 1 BSC UMKM Pamurbaya
Aspek
|
Strategi
Bisnis
|
Key
Performance Indicator
|
Target
|
Inisiative
|
Finansial
|
Meningkatkan
Pendapatan
|
Pendapatan kotor dari
penjualan (omset) per bulan (KPI1)
|
Rp 4.000.000 per
Bulan
|
Membuat promo 1x
bulan
|
Customer
|
Meningkatnya
Loyalitas Pelanggan
|
Total transaksi
pembelian produk per customer (KPI2)
|
17 produk per
Pelanggan
|
Memberikan diskon
untuk pelanggan tetap dan pembelian grosir
|
Meningkatnya
Pelanggan
|
Jumlah pelanggan baru
tiap bulan (KPI3)
|
13 pelanggan per
bulan.
|
Memperluas pemasaran
melalui berbagai macam social
media dan marketplace
|
|
Process
|
Meningkatkan Kualitas
Produk
|
Jumlah produk yang
dibeli per tahun (KPI4)
|
Penjualan produk
sebanyak 13 produk per Tahun
|
Menetapkan standar
bahan baku yang dipilih dan melakukan quality control
|
Mengembangkan Produk
|
Jumlah variasi produk
(KPI5)
|
Variasi produk setiap
6 bulan sekali
|
Membuat variasi
produk dan vairasi kemasan
|
|
Learning and Growth
|
Meningkatkan
keterampilan karyawan
|
Jumlah produk yang
diproduksi dibandingkan target (KPI6)
|
27 produk yang
diproduksi
|
Membuat jadwal
produksi terstruktur
|
Meningkatkan
pengetahuan karyawan
|
Jumlah pelatihan yang
diikuti tiap bulan (KPI7)
|
Mengikuti pelatihan
setiap 6 bulan sekali
|
Mengikuti komunitas
dan pelatihan gratis dari pemkot
|
Dalam menerjemahkan BSC dibutuhkan tampilan yang sederhana dan dapat menyajikan data yang mudah dibaca yaitu menggunakan Business Intelligence Dashboard. Business Intelligence merupakan seperangkat teori, metodologi, proses arsitektur dan teknologi yan gmampu untuk mengolah data mentah menjadi informasi, yang kemudian diolah lagi sehingga menjadi pengetahuan dan strategi dalam mendukung aktivitas bisnis yang efektif [4]. Sedangkan dashboard merupakan alat yang digunakan untuk menyajikan informasi dari proses BI dengan memberikan tampilan antarmuka dengan berbagai bentuk seperti diagram, laporan, indikator visual, serta mekanisme peringatan sehingga pengguna dapat mengukur, mengawasi, dan mengelola kinerja bisnis yang efektif [2]. Dashboard dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya yaitu strategic dashboard, analytical dashboard, operational dashboard dan informational dashboard [3]. BI Dashboard mampu menggabungkan dan mengelola angka serta Performance Scorecard dalam satu layer [5]. Dalam penelitian ini menggunakan analytical dashboard.
Pada gambar terdapat lima grafik yang menggambarkan BSC. Grafik pertama omset penjualan menunjukkan KPI1 dimana omset bulan terakhir menunjukkan angka Rp. 6.000.000 yang sudah melebihi dari target. Grafik kedua penjualan produk yang menjukkan KPI4 dimana ada beberapa produk yang tidak mencapai target yaitu kerupuk ikan udang dan kerupuk special. Grafik ketiga Jumlah pembelian produk per pelanggan yang menunjukkan KPI2 dimana antar pelanggan memiliki jumlah pembelian yang hampir sama dan ada beberapa pembelian yang tidak mencapai target. Grafik ketiga yaitu jumlah pelanggan per bulan dalam setahun yang menunjukkan KPI3 dimana terjadi penurunan dan kenaikan tiap bulannya. Grafik tersebut menunjukkan bahwa pada bulan Desember merupakan bulan yang paling sedikit jumlah pembelinya. Grafik kelima Target penjualan per bulan yang menunjukkan jumlah penjualan saat ini dengan target penjualan yang harus dicapai. Grafik kelima menunjukkan KPI6 dimana masih penjualan berada pada angka 20, artinya membutuhkan tujuh produk lagi yang harus dijual untuk memenuhi target.
Refrensi:
[1] teori balanced scorecard
[2] Eckerson, Wayne. (2010).
Performance Dashboard: Measuring, Monitoring, and Managing Your Business, 2nd
Edition. New Jersey:John Wiley &Sons Inc.
[3] Excel Dashboard Turotial.
[Online] http://turotialspoint.com.
[4] Rud, Olivia (2009). Business
Intelligence Succes Factors: Tools for Aligning Your Business in the Global
Economy. Hokoben, N.J:Wiley & Sons Inc.
[5] Setiawan, Danang Yuli,dkk. (2013).
Perancangan Business Intelligence Dashboard
Berbasis Web Untuk Pemantauan Tingkat Keberhasilan Pembagunan
Ketenagakerjaan (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur). Jurnal Teknik POMITS. Vol
2, No 1. 1-2.
[6] Suwardi Luis, B. M.,
& Biromo, D. I. (2007). Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to
Functional Scorecards. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Comments
Post a Comment